Laman

Rabu, 21 Oktober 2015

Saat yang Tepat Menyapih Bayi

Menyapih bayi sudah menjadi kewajiban bagi seorang ibu. Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Dalam benak beberapa ibu selalu timbul pertanyaan, kapan waktu yang tepat untuk menyapih bayi?

Sebetulnya tidak ada ketentuan khusus atau batasan khusus kapan bayi harus disapih. Jadi, tidak ada aturan bahwa pada umur sekian anak harus disapih dari ibunya. Setiap bayi disapih dalam waktu yang berbeda-beda.

Anda dapat menguji bayi sejak berusia di atas enam bulan. Lihat, apakah anak mampu menggunakan jari atau tangan untuk membawa makanan ke mulutnya. Pendekatan ini merupakan awal cara menyapih karena akan membuat anak mempelajari hubungan rasa, penampilan, dan tekstur.

Menyapih dari Payudara
Menyusui dari payudara mempunyai nilai manfaat yang sangat besar, yaitu untuk menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi. Perasaan nyaman dan aman akan diperoleh bayi saat ia menyusui. Dibalik manfaat besar menyusui, Anda juga harus ingat untuk cepat-cepat menyapih bayi. Sebaiknya Anda menyapih bayi selambat-lambatnya saat usia dua tahun. Karena pada usia tersebut, ASI hanya berguna untuk minumannya saja. Dalam proses tumbuh kembang, bayi memerlukan tambahan nutrisi selain ASI. Mulai usia enam bulan bayi sudah mulai mendapat makanan tambahan. Ia membutuhkan zat pembangun seperti karbohidrat, protein, dan sebagainya. Pada saat itulah, ASI bukan lagi makanan utama bayi.

Anda dapat mencoba makanan tambahan seperti, sayur lumat atau sayur rebus, buah lumat atau potong, nasi, tepung jagung, millet atau bubur bayi kombinasi yang diencerkan dengan air maupun susu bayi. Ketika bayi telah mulai makan, Anda dapat memberikan alternatif pilihan makanan, diantaranya daging, hati, ayam, serta produk susu. Untuk minumnya, Anda dapat memberikan susu, air putih, serta jus buah citrus jika bayi sudah berusia enam bulan. Buah citrus kaya akan vitamin C namun asam dan tinggi kandungan gula sehingga perlu dicairkan dengan air agar lebih pas dengan selera bayi.

Menyapih dari Botol
Bagaimana jika bayi minum susu dari botol? Apakah harus cepat menyapihnya? Proses menyapih menurut pengalaman beberapa ibu memang cukup sulit. Menyapih bayi dari botol bila memungkinkan, sebaiknya dilakukan pada usia 1,5 tahun. Jika tidak pun, Anda harus punya rentang waktu untuk menyapihnya. Batas akhir bayi lepas dari botol adalah saat usia 2 tahun. Pada usia ini, kelenturan bayi mulai berkurang. Semakin lama bayi minum dari botol membuatnya sulit melatih diri minum lewat gelas.

Menurut para ahli kesehatan, anak yang lebih lama minum dari botol memiliki sejumlah resiko kesehatan. Bayi yang sering minum susu botol sambil berbaring atau tiduran dapat memicu infeksi telinga. Bagi anak-anak yang sudah mulai memiliki beberapa gigi, ini disebut ¨sindroma susu botol¨.

Hal ini terjadi ketika susu atau cairan pemanis lainnya menggenangi mulut anak secara rutin. Gula dipecah oleh bakteri dan membentuk asam melunakkan permukaan email gigi dan menyebabkan lubang pada gigi. Selain itu, mengonsumsi susu dari botol juga akan membuat si kecil mengalami kegemukan dan menganggunya mengonsumsi makanan padat.

Jika proses menyapih bayi dilakukan dengan baik dan tepat, maka si kecil akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, sehat dan berperilaku baik. Karena sang ibu mendidiknya secara disiplin melalui masa menyusui dan masa menyapih dengan penuh kasih sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar