Laman

Minggu, 29 November 2015

Penyebab Diare dan Pengaruhnya pada Bayi

Jika bayi Anda terkena diare atau mencret setiap orang tua pasti akan mengkhawatirkan. Diare merupakan penyakit yang mematikan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.  Tinja saat diare pada bayi bisa muncul dalam tekstur, warna dan bau yang berbeda-beda. Perbedaan tekstur tinja semacam ini biasanya tergantung dari apa yang bayi makan (ASI, susu formula atau makanan padat).

Satu atau dua kali tinja encer yang keluar pada bayi mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Hal itu biasa terjadi pada minggu atau bulan pertama si bayi. Namun, jika mencret terlalu sering atau hebat, ini bukan lagi saatnya bagi Anda untuk mengadakan perawatan di rumah, sebaiknya segera bawa si bayi ke dokter.

Penyebab Diare pada Bayi

Bayi yang diare dapat disebabkan karena banyak faktor, antara lain :
- Alergi makanan atau sensitif terhadap suatu obat-obatan
- Minum jus buah terlalu banyak
- Keracunan
- Infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit

Diare terjadi karena penyebab-penyebab di atas yang masuk ke dalam pencernaan si bayi (melalui mulut). Bisa saja makanan dan minuman si bayi sudah terkontaminasi/terkotori dengan bakteri, parasit atau virus, racun hingga bahan kimia. Jangan hanya berorientasi pada makanan dan minuman yang dikonsumsi si bayi saja, sentuhan tangan si bayi terhadap sesuatu, lalu si bayi memasukkan tangannya ke mulut, juga merupakan jalan masuk bagi penyebab-penyebab diare.

Peralatan makan si bayi pun harus terjamin kebersihannya, bersih dari bakteri / virus dan bahan kimia /obat-obatan. Percuma kan jika Anda menjaga kebersihan makanan dan tangannya namun tidak menjaga kebersihan peralatan makannya. Umumnya ibu-ibu rumah tangga menggunakan bahan-bahan kimia/semacam deterjen yang banyak dijual di pasaran untuk membasuh peralatan makan.

Nah, proses pembilasan harus dilakukan dengan benar, pastikan peralatan makan tersebut sudah dibilas dengan bersih agar bahan kimia pencuci tidak lagi tinggal di peralatan makan. Yang terbaik setelah itu adalah merebus semua peralatan makannya. Dan jangan lupa beri pengertian kepada orang yang mencuci peralatan makan keluarga Anda, terutama peralatan si bayi. Jika Anda merasa ragu, sebaiknya lakukan sendiri.

Sang ibu / pengasuh bayi sendiri sebaiknya harus sering mencuci tangan, sebelum dan sesudah makan, setelah mengganti popok, setelah menggunakan kamar mandi. Ini semua penting untuk mencegah diare.

Jika Anda menyusui si bayi, ada baiknya Anda tidak menggunakan obat pencahar karena sebagian dari obat pencahar tersebut akan masuk ke bayi melalui ASI yang akhirnya akan menimbulkan mencret bagi si bayi.

Apa Pengaruh Diare pada Bayi ?

Diare jelas akan mengganggu keseimbangan normal dari air dan garam (elektrolit) pada bayi. Ketika air dan elektrolit hilang dalam jumlah yang banyak (karena diare), bayi akan mengalami dehidrasi. Dan hilangnya air dan elektrolit pada bayi harus mendapatkan penggantian secepatnya. Pada bayi, dehidrasi bisa terjadi sangat cepat. Bisa langsung terjadi pada hari dimana ia diare atau keesokan harinya dan itu sangat berbahaya, terutama bagi bayi yang baru lahir.

Berikut tanda-tanda dehidrasi pada bayi :
- Buang air kecil (BAK) lebih sering dari biasanya
- Lekas marah (rewel)
- Mulut kering
- Tidak ada air mata saat menangis
- Lesu dan sering mengantuk (diluar kebiasaan)
- Sunken soft spot (cekung ubun-ubun)
- Kulit tidak elastis (kulit tidak langsung kembali setelah ditekan atau dicubit)

Bila terdapat gejala-gejala diatas, jangan tunggu lama, apalagi masih mau menangguhkan untuk merawatnya di rumah, segeralah pergi ke dokter. Juga, segera pergi ke dokter jika bayi Anda memiliki gejala-gejala ini :
- Demam lebih dari 38,8 derajat celcius
- Nyeri perut (balita yang sudah bisa mengungkapkan perasaanya)
- Darah atau nanah dalam tinja, atau tinja berwarna hitam, putih atau merah
- Kelesuan
- Muntah-muntah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar